Marapi Meletus, Semburan Abu Capai 1,5 Km

Bukittinggi, Padek—Gunung Marapi kembali menyemburkan abu vulkanik, Rabu (26/9), sekitar 16.40 WIB. Letusan itu termasuk terkuat sejak aktivitas gunung meningkat pada 3 Agustus 2012 lalu. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Pos Pemantau Gunung Api mencatat, tinggi abu vulkanik yang disemburkan mencapai 1.500 meter dari puncak gunung. Semburan abu vulkanik dari puncak gunung berketinggian 2.891 meter dari permukaan laut (mdpl) itu, mengarah ke bagian timur setelah ditiup angin. “Sampai saat ini, PVMBG belum mendapat laporan dari warga, daerah mana saja dihujani abu vulkanik,” katanya. Semburan abu vulkanik terlihat dari kejauhan, seperti di Bukittinggi, Padangpanjang, Payakumbuh, Tanahdatar dan Agam. Meski begitu, statusnya hingga tadi malam masih waspada.
Selama September 2012, telah enam kali Gunung Marapi menyemburkan abu vulkanik, 12 kali gempa tektonik dalam, 21 kali gempa tektonik dangkal dan semburan asap 8 kali. Sebagai antisipasi, masyarakat di sekitar Marapi dan para pendaki dilarang mendekat pada radius tiga kilometer dari puncak gunung. Peningkatan aktivitas Pada 3 Agustus 2011, Marapi sempat menyemburkan abu vulkanik berbau belerang setinggi 1.000 meter. Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Tanahdatar itu, merupakan salah satu gunung aktif di Sumbar. Terakhir kali meletus pada 2005. Gunung Marapi yang berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek itu, menjadi salah satu tujuan bagi pendaki dari dalam maupun luar Sumbar. Menurut warga, dari letusan gunung tersebut belum diketahui apakah mengeluarkan material seperti lahar. “Yang jelas, abu vulkanik yang disemburkan gunung sangat tinggi di atas permukaan gunung. Sebelum mengeluarkan abu vulkanik, terde- Sambungan dari hal. 1 Marapi Meletus, Semburan Abu Capai 1,5 Km ngar suara gemuruh,” kata Mantari, warga Sungaipua, Kabupaten Agam. Cuma saja, dia tidak tahu persis apakah suara gemuruh itu bersumber dari perut gunung atau tidak. “Yang jelas, setelah suara gemuruh itu, langsung keluar abu vulkanik sangat tinggi,” ungkap Mantari. Sebulan 6 Kali Letusan Pengamat Gunung Marapi, Sutarmo kepada Padang Ekspres mengatakan, sebulan terakhir sudah terjadi 6 kali letusan.
“Tapi letusannya kecil-kecil dan baru hari ini (kemarin, red) lebih besar dibanding sebelumnya. Masyarakat tak perlu khawatir dan mengungsi. Status Marapi masih sama dengan sebelumnya, waspada,” ujarnya. Sementara itu, Manager Pusdalop Penanggulangan Bencana BPBD Sumbar, Ade Edward mengingatkan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar waspada terhadap ancaman lahar dingin atau galodo. “Tidak perlu panik dengan letusan Marapi. Jika abunya semakin besar, masyarakat sebaiknya menggunakan masker yang telah kami distribusikan,” ucapnya. Namun begitu, menurut Ade belum perlu masyarakat sekitar Marapi diungsikan. Kepala BPBD Tanahdatar, Altri Suwandi mengatakan, debu letusan Gunung Marapi menjangkau 1.500 meter ke arah Tanahdatar. Sedikitnya, ada 6 nagari di Tanahdatar terkena dampak abu Marapi. Enam nagari itu Lawangmandailing, Nagari Sumanik, Rao-Rao, Pasielaweh, Talangtangah, Padanglaweh dan Tanjungsungayang. BPBD Tanahdatar sendiri sudah menurunkan 15 petugas memantau dampak letusan Gunung Marapi tersebut. Aktivitas masyarakat tidak terpengaruh dengan letusan Gunung Marapi. Untuk antisipasi letusan susulan, BPBD telah menyiapkan 2 ribu masker untuk masyarakat dan membuat posko pemantau aktivitas Marapi. Di sisi lain, pengamat Gunung Talang, Dalipa Marsuji mengatakan, letusan Gunung Marapi tidak berpengaruh terhadap Gunung Talang. “Sejauh ini dari pengamatan kami, tak terlihat tanda-tanda Gunung Talang ikut bereaksi. Mudahmudahan tidak terjadi letusan,” ucapnya. Tiga Nagari di Lereng Siaga Dari Agam dilaporkan, tiga nagari di lereng Gunung Marapi terlihat bersiaga. Kabid Kedaruratan BPBD Agam Rinaldi menjelaskan, ketiga nagari yang berstatus siaga itu Nagari Canduang, meliputi Jorong Labuang, Jorong Puti Ramuih, Jorong Saratuihjanjang, dan Jorong Guguakkatiak dengan jumlah penduduknya sekitar 500 kepala keluarga (KK). Kemudian, Nagari Bukikbatabuah, terdiri dari Jorong Gobah, dan Jorong Batangsilasiah dengan jumlah penduduk sekitar 450 KK. Lalu, Nagari Lasi meliputi Jorong Pasanehan, Lasimudo dan Lasituo dengan jumlah penduduk 750 KK. “Tiga
Nagari ini berada di lereng Gunung Marapi,” kata Rinaldi. BPBD Agam telah menyiapkan posko evakuasi di Sungaitanang dengan armada 15 unit mobil. Untuk tanggap darurat, telah disiapkan 15 personel dari BPBD Agam, 10 orang tenaga medis dari Puskesmas Canduang dan 25 orang dari Kolompok Siaga Bencana Canduang. “2.500 masker telah siap untuk didistribusikan ke nagari-nagari rawan terkena dampak abu vulkanik,” katanya.

Related product you might see:

Share this product :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Padang Bicara - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger