KM Bahuga Tenggelam di Selat Sunda


Tabrakan dengan Tanker, 7 Tewas JAKARTA – Suasana mencekam terjadi di perairan Selat Sunda kemarin pagi (26/9). Di tengah keheningan laut yang memisahkan Pulau Jawa dengan Sumatera itu, tiba-tiba terdengar ledakan keras. Pemicunya adalah tabrakan antara Kapal Motor (KM) Bahuga Jaya dan kapal tanker berbendera Singapura, Norgas Cathinka. Akibat tabrakan tersebut, KM Bahuga tenggelam. Sebanyak tujuh penumpang kapal buatan Norwegia tersebut tewas. Sementara itu, 212 penumpang lainnya beserta awak kapal selamat.
Peristiwa nahas tersebut terjadi pukul 04.45–05.00 kemarin. Sebelumnya, KM Bahuga bertolak dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Bakauheni, Lampung, pukul 03.08. Selain mengangkut 219 orang (penumpang dan awak kapal), kapal berusia 19 tahun itu memuat 78 kendaraan bermotor. Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan, ada 10 kendaraan roda dua, 22 mobil pribadi, 11 pikap, 17 Colt diesel, dan 18 truk Fuso di dalam KM Bahuga. Saat berangkat, tidak ada tanda-tanda kapal bermasalah alias layak mengarungi lautan. Masalah terjadi saat memasuki Pulau Sangiang. Di sana, KM Bahuga ’’bertemu’’ kapal tanker Norgas. Jarak yang terlalu dekat membuat kapal milik PT Atosim Lampung Pelayaran itu berinisiatif untuk memutar haluan ke kiri. Tujuannya, memberikan jalan untuk Norgas. Di sisi lain, Norgas ternyata punya inisiatif yang sama. Nakhoda memutar haluan ke kanan. Tapi, maksud baik itu malah berujung petaka. Tabrakan tak terhindarkan. Akibatnya, lambung kanan KM Bahuga robek. Air lantas masuk dan membuat keseimbangan kapal kacau. ’’Sekitar pukul 06.00, kapal benarbenar tenggelam,’’ ujar Sutopo. Lokasi tenggelamnya KM Bahuga berjarak sekitar 4 mil dari Pelabuhan Bakauheni. Begitu mendapat kabar tersebut, otoritas pelabuhan langsung melakukan evakuasi. ’’Penumpang meninggal dievakuasi ke RS Kalianda Lampung dan ke Pelabuhan Merak,’’ tutur Sutopo. Direktur Jenderal (Dirjen) Perhu bungan Darat Kemenhub Su royo Alimuso membenarkan bahwa 211 penumpang KM Bahuga selamat. Evakuasi dilakukan oleh kapal-kapal yang saat kejadian sedang bersandar di Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Terkait dengan penyebab tabrakan, apakah murni kecelakaan atau human error, masih dilakukan pengecekan. Suroyo menuturkan, tabrakan kapal jarang terjadi di Indonesia. Dia menduga, saat kejadian, lalu lintas kapal se dang padat. Dia juga memastikan bahwa muatan KM Bahuga saat berangkat tidak berlebih. Di tempat terpisah, Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Inspektur Jenderal Agus Rianto mengungkapkan bahwa pihaknya masih menyelidiki kecelakaan itu. Dia belum bisa memberikan kesimpulan apa pun terkait dengan kejadian nahas tersebut. ’’Ditangani Polda Lampung dibantu Polda Banten,’’ katanya. Yang pasti, saat kejadian, cuaca di lokasi cerah. Jadi, kecil kemungkinan kecelakaan terjadi karena cuaca. Berdasar hasil penelusuran sementara, kedua nakhoda berniat memberikan jalan dengan cara memutar haluan. ’’Tapi, tiba-tiba di TKP terjadi kecelakaan,’’ terangnya. Radar Lampung (Jawa Pos Group) melaporkan, tujuh korban tewas sudah teridentifikasi. Mereka adalah Maryono, 35, asal Lampung Barat; Darniah, 55, Palembang; Ruslani, 70, Palembang; Salam Priono, 55, Serang; Imas, 45, Lampung Tengah; Najwa, 10, Tangerang; dan Sri Nuraini, 35, Tangerang. Para penumpang KM Bahuga yang selamat menceritakan bagaimana kepanikan yang terjadi saat tabrakan. Apalagi, momen ketika tabrakan hingga kapal tenggelam tidak begitu lama, hanya sekitar 20 menit. ’’Penumpang panik ketika kapal pelan-pelan tenggelam. Memang ada pemberitahuan dari anak buah kapal bahwa kapal akan karam. Namun, kami sudah panik dan berusaha menyelamatkan diri,’’ ujar Rahmat, salah seorang penumpang asal Jambi. Dia sempat terapung satu jam sebelum datang kapal penolong. Tarmizi, penumpang lain, menceritakan, saat kapal mulai limbung dan akan tenggelam, para penumpang kocar-kacir menyelamatkan diri. ’’Saya menceburkan diri ke laut menggunakan pelampung. Saya tak mengira bakal selamat karena kami sempat terapung di perairan satu jam lebih,’’ ungkap pria asal Bogor, Jawa Barat, yang hendak menuju Metro, Lampung, itu. Kapolda Lampung Brigjen Jodie Rooseto yang turun langsung ke lokasi kejadian mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kejadian itu. Bersama pihak terkait, polisi terus mencari korban yang belum dievakuasi. ’’Masih ada penumpang yang belum ditemukan. Tidak tertutup kemungkinan mereka masih di dalam kapal atau mobil-mobil yang ada di kapal,’’ katanya. Sementara itu, dugaan terkait penyebab tabrakan terus berkembang. Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi mengatakan, pihaknya menurunkan tim investigasi untuk meneliti penyebab kecelakaan. Tim tersebut berjumlah lima orang dan dipimpin langsung oleh Kepala Subkomite Laut KNKT Hermanu. Dalam investigasi, kata Tatang, pihaknya taat kepada aturan International Maritime Organization (IMO) dan Undang-Undang No 17/2008 tentang Pelayaran. Karena itu, KNKT belum bisa memastikan penyebab kecelakaan kapal tersebut. ’’Investigasi tidak boleh mendugaduga. Kalau saya menyebutkan itu sekarang sebelum hasil investigasi diketahui, saya melanggar,’’ jelasnya. Tahap awal yang akan dilakukan tim investigasi ialah mengumpulkan data serta informasiinformasi, termasuk dokumen yang berhubungan dengan dua kapal tersebut. ’’Kami sudah menerima beberapa keterangan, mulai penumpang hingga pejabatpejabat di Pelabuhan Merak- Bakauheni,’’ kata Tatang. Menurut informasi yang didapat KNKT, kapal tanker Norgas menabrak lambung bagian kanan KM Bahuga. ’’Yang menabrak, kapal berbendera Singapura (tanker Norgas, Red),’’ ucapnya. Tatang tak heran jika ada kapal berbendera luar yang melintasi 
Selat Sunda. Sebab, wilayah tersebut merupakan jalur internasional atau Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Karena itu, banyak kapal berben dera asing berlalu-lalang di perairan tersebut. Meski begitu, KNKT akan meminta keterangan kepada kapten kapal tanker Norgas untuk mendapat informasi mengenai penyebab tabrakan

Related product you might see:

Share this product :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Padang Bicara - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger