Jelang MotoGP Aragon di Sirkuit Motorland Aragon
Valentino
Rossi telanjur menandatangani kontrak dengan Yamaha untuk 2013. Eh, performa
Desmosedici GP12 malah moncer. MotoGP Aragon akhir pekan ini akan membuktikan
apakah peningkatan GP12 benar-benar riil.
BALAPAN
MotoGP San Marino di Sirkuit Misano
Marco Simoncelli dua pekan lalu memberikan banyak arti bagi Ducati. Untuk kali kedua
musim ini, mereka meraih podium melalui posi si kedua yang di da patkan Rossi.
Itu men jadi podium per tama Rossi ber sa ma Ducati pada balapan di lintasan
kering. Sejak ditinggalkan Casey Stoner di akhir musim 2010, podium memang
jadi barang langka bagi Ducati. Rossi, sang juara dunia sem bilan kali, tak
bisa mengang kat performa tim pabrikan asal Italia tersebut dalam dua musim
terakhir. MotoGP Aragon, Spanyol, akhir pekan ini akan menjadi ajang pembuktian
bahwa finis kedua Rossi di San Marino adalah buah pengembangan yang mereka la
ku kan.
Bukan semata keberun tungan gara-gara pembalap lain mengalami hari buruk. Seba gaimana diketahui, di San Ma ri no, The Doctor –julukan Rossi– sudah menggunakan sasis dan swing arm terbaru. ”Kami datang ke Aragon dengan konfidensi tinggi setelah merebut po dium di San Marino. Na mun, ka mi menyadari bahwa se tiap ba lapan memiliki cerita ter sen diri,” ujar Rossi se ba gaimana dilansir Crash. ”Akhir pe kan ini akan menjadi ke sempatan untuk membuktikan apakah komponen terbaru kami bi sa diaplikasikan di Aragon, yang sangat berbeda dengan Sir kuit Misano,” lanjutnya. Dua pekan sebelum balapan di San Marino, Yamaha dan Honda melakukan uji coba di Aragon. Ducati memilih absen menjalani uji coba di sirkuit tersebut. Tapi, mereka menggantinya dengan uji coba di San Marino. Menurut Rossi, Aragon memiliki lintasan yang cepat dan menan tang. Satu faktor penting lain nya adalah mengatur daya tahan ban di tikungan. ”Berdasar hal-hal tersebut, kami menjajal swing arm yang lebih baru lagi di uji coba terakhir. Saya sangat menyukainya karena menghasilkan grip lebih banyak dan be ban pada ban semakin sedikit,” ujar Rossi. ”Aragon me rupakan kesempatan un tuk memahami apakah per for ma kami memang benar-benar sudah meningkat,” tegasnya. Sirkuit Aragon termasuk salah satu yang membuat penasaran Ros si. Dia belum pernah menang di sana. Hasil terbaiknya hanya ber ada di posisi keenam pada musim 2010, saat masih bersama Yamaha. Sementara itu, tahun lalu dia hanya meraih posisi kesepuluh. Jerry Burgess, kepala mekanik Ducati, mengakui bahwa balapan di San Marino memang belum menjadi tolok ukur peningkatan Desmosedici GP12. Selain karena mereka sudah beruji coba di sana, kondisi hujan saat latihan mem buat tim-tim lain gagal mendapatkan setting yang pas. Du cati pun sedikit banyak mendapatkan keuntungan dari kondisi itu. ”Dua hari tanpa latihan sebelum balapan di Misano jadi keuntung an, tapi tetap saja itu hasil yang positif bagi kami. Kami akan membawanya ke Aragon dan mendapatkan gambaran lebih je las di sana,” kata Burgess. Teknisi yang setia menyertai Ros si tersebut mengakui bahwa pe ningkatan performanya tak terlalu besar. Dia juga tak bisa menjelaskan kelemahan GP12 hampir sepanjang musim karena kesulitan kendali dan pemilihan ban. ”Tanpa terlalu mengutak-atik kemudi, ada beberapa perubah an di bagian depan. Sliding di be la kang jadi berkurang dan umur ban jadi lebih bagus di depan dan belakang, terasa seimbang. Itulah yang jadi keunggulan kami di Misano,” terang Burgess
Bukan semata keberun tungan gara-gara pembalap lain mengalami hari buruk. Seba gaimana diketahui, di San Ma ri no, The Doctor –julukan Rossi– sudah menggunakan sasis dan swing arm terbaru. ”Kami datang ke Aragon dengan konfidensi tinggi setelah merebut po dium di San Marino. Na mun, ka mi menyadari bahwa se tiap ba lapan memiliki cerita ter sen diri,” ujar Rossi se ba gaimana dilansir Crash. ”Akhir pe kan ini akan menjadi ke sempatan untuk membuktikan apakah komponen terbaru kami bi sa diaplikasikan di Aragon, yang sangat berbeda dengan Sir kuit Misano,” lanjutnya. Dua pekan sebelum balapan di San Marino, Yamaha dan Honda melakukan uji coba di Aragon. Ducati memilih absen menjalani uji coba di sirkuit tersebut. Tapi, mereka menggantinya dengan uji coba di San Marino. Menurut Rossi, Aragon memiliki lintasan yang cepat dan menan tang. Satu faktor penting lain nya adalah mengatur daya tahan ban di tikungan. ”Berdasar hal-hal tersebut, kami menjajal swing arm yang lebih baru lagi di uji coba terakhir. Saya sangat menyukainya karena menghasilkan grip lebih banyak dan be ban pada ban semakin sedikit,” ujar Rossi. ”Aragon me rupakan kesempatan un tuk memahami apakah per for ma kami memang benar-benar sudah meningkat,” tegasnya. Sirkuit Aragon termasuk salah satu yang membuat penasaran Ros si. Dia belum pernah menang di sana. Hasil terbaiknya hanya ber ada di posisi keenam pada musim 2010, saat masih bersama Yamaha. Sementara itu, tahun lalu dia hanya meraih posisi kesepuluh. Jerry Burgess, kepala mekanik Ducati, mengakui bahwa balapan di San Marino memang belum menjadi tolok ukur peningkatan Desmosedici GP12. Selain karena mereka sudah beruji coba di sana, kondisi hujan saat latihan mem buat tim-tim lain gagal mendapatkan setting yang pas. Du cati pun sedikit banyak mendapatkan keuntungan dari kondisi itu. ”Dua hari tanpa latihan sebelum balapan di Misano jadi keuntung an, tapi tetap saja itu hasil yang positif bagi kami. Kami akan membawanya ke Aragon dan mendapatkan gambaran lebih je las di sana,” kata Burgess. Teknisi yang setia menyertai Ros si tersebut mengakui bahwa pe ningkatan performanya tak terlalu besar. Dia juga tak bisa menjelaskan kelemahan GP12 hampir sepanjang musim karena kesulitan kendali dan pemilihan ban. ”Tanpa terlalu mengutak-atik kemudi, ada beberapa perubah an di bagian depan. Sliding di be la kang jadi berkurang dan umur ban jadi lebih bagus di depan dan belakang, terasa seimbang. Itulah yang jadi keunggulan kami di Misano,” terang Burgess
Post a Comment